" Mengapa Begini"
by: salam sajak @artsali
musim kemarau tak ada hujan
panas terik slalu tak terelakan
hingga kerongkongan tiap insan jadi kering keronta
saling berebut kehidupan
mengisi mulut dan perutnya
mengisi mulut dan perutnya
haknya tak dibagi,bukan haknya diambil
mengapa begini???
seharusnya, rasa iba mengalir kepadanya.
bukan sebaliknya diinjak-injak lalu jadi abu.
kini, seperti buah simalakama
diam semakin tertindas
melawan tak memiliki daya.
sungguh ironis,anak pinggiran terkatung-katung
ia tak tahu arah lagi
berbagai huru-hara bergejolak dalam benak
sakit hati terasa amat pedih
mengakhiri atau melanjutkan???
pilihan sulit baginya
biarlah..
Tuhan pemilik jiwa memberi isyarat dalam petunjuknya
anak pinggiran hanya bisa menunggu
meski selalu bergulat dengan makan hati
cat:
diberanda teras rumah,kumainkan jari-jemari di atas papan layar terpaku pukul 15.01 siang,11 agustus 2019
bait demi bait terangkai meski tak sebagus kata pujangga. sesekali bunyi kendaraan terdengar. lalu lalang di depan rumah, kicau burung dan dentum alat tenun tak mengalihkan konsetrasiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar